Computer Articles And Tutorial

Tentang QR Code



QR Code merupakan kependekan dari Quick Respon Code, pengertian mudahnya QR Code adalah pengembangan dari Barcode.  Tidak seperti barcode yang hanya satu sisinya saja yang mengandung data, QR Code mempunyai dua sisi yang berisi data, dan ini membuat QR Code lebih banyak memuat informasi dibandingkan bar code. Adapun contohnya seperti berikut :

QR Code misalnya, dapat menampung informasi berupa URL suatu website yang nantinya dapat digunakan pada majalah, iklan, atau media lainnya, sehingga ketika seorang pengguna handphone berkamera dan mempunyai aplikasi pembaca QR Code dapat langsung men-scan dan masuk ke website yang dimaksud tanpa perlu mengetikkan alamatnya. Kegunaan lain misalnya QR Code digunakan untuk menyimpan data teks mengenai informasi produk atau hal lain, SMS, atau informasi kontak yang mengandung nama, nomor telepon, dan alamat..
Untuk menghasilkan suatu gambar atau simbol QR Code kita membutuhkan QR Code generator, salahsatunya adalah menggunakan http://qrcode.kaywa.com/
Kelebihan lainnya dibandingkan barcode adalah kita tidak perlu mesin khusus untuk membaca QR Code. QR Code dapat dibaca hanya dengan menggunakan Handphone berkamera yang tentunya sudah diinstall Software QR Code reader , Software 
QR Code ini adalah perkembangan code termutakhir dalam penyampaian data, Kalau di supermarket kita pernah lihat barcode, fungsinya tidak lain sama seperti barcode, hanya saja barcode masih mempunyai beberapa keterbatasan seperti tidak dapat memuat kode berbentuk huruf dan symbol, tidak dapat menampung data yang banyak dan sulit dibaca oleh kamera. Sedangkan pada QR code kedua masalah krusial tersebut dapat diatasi sebagai penyampai data yang mutakhir. Yang membedakannya lagi dengan barcode, QR code ini berbentuk 2 dimensi, tidak 1 dimensi yang dibaca memanjang seperti halnya pada barcode.

QR Code ini ditemukan pertama kali oleh anak perusahaan manufaktur besar jepang yang bernama Denso Wave yang dipublikasikan pada tahun 1994. Tidak diduga karena kecepatan membaca dan akurasi yang tinggi, QR code sangat berkembang di daerah Timur Tengah dan Eropa walaupun tidak sepopuler di negeri asalnya Jepang.

Jika teman-teman memiliki HP berkamera sangatlah mudah untuk membacanya. Software pembaca QR code untuk HP ada banyak sekali seperti Nokia reader, Kaywa reader, Dakodei-nigma reader, Lynkee reader dan banyak lagi. (Kalau ingin download langsung aja klik linknya). Saran saya lebih baik doenload i-nigma reader, karena i-nigma otomatis mendeteksi kelayakan handphone anda untuk mengunakan QR Code.

Sekarang bagaimana nih cara membuatnya? Caranya gampang sekali karena di internet kita dapat menemukan berbagai macam QR code generator. Yang paling terkenal saat ini adalah generator QR code buatan website kaywa. Tapi kalau dari pribadi saya sendiri saya lebih senang menggunakan QR code generator buatan ZXing Project karena banyak pilihan opsi pembuatan QR Code berdasarkan geografis, link website, SMS, Nomor telepon, Informasi tanggal hingga membuat kartu nama menggunakan QR Code! Keren kan? Nah, buat teman-teman yang ingin mencoba menggunakan QR code langsung saja bisa dicoba dengan software generator dan pembacanya yang sudah saya sediakan.
[Read More...]


Tahapan dalam developmen software



Pada artikel sebelumnya kita telah sedikit mengulas tentang Pengujian Perangkat Lunak (software testing) selanjutnya pada kesempatan posting kali ini kita akan melanjutkan jalan cerita yang tentunya sudah tidak asing di telinga kita tentang apa itu Software Release Life Cycle, alpha, beta dan Release Candidate mari kita langsung menuju TKP...


Software Release Life Cycle adalah tahapan-tahapan dalam developmen software hingga software tersebut rilis, dapat berupa software yang baru dibuat, perbaikan bug/error atau pengembangan software.  Tahapan-tahapan ini menggambarkan seberapa stabil dan seberapa selesai software tersebut. Berikut ini adalah tahapan-tahapan Software Release Life Cycle yang disusun secara beurutan
tahapan-tahapan dalam developmen software
1.Alpha
Alpha adalah status Developmen pada software yang mungkin belum terdapat seluruh fitur yang direncanakan dan belum stabil, tetapi dapat menunjukan atau memberikan gambaran dari hasil akhir sebuah software.
Versi Alpha dapat di katakan sebuah versi review yang akan di-test secara intensif oleh internal penguji/tester tetapi dapat diberikan juga pada penguji eksternal, misalkan user yang ingin mencoba versi Alpha tersebut.
Tahapan Alpha bisa berkembang dari Alpha 1, Alpha 2 dan seterusnya tergantung dari hasil pengujian dan tindakan dari hasil pengujian tersebut seperti perbaikan bug atau error, penambahan, penyesuaian dsb-nya dari software tersebut


2.Beta
Beta adalah sebuah status Developmen pada software setelah Status Alpha telah dinyatakan selesai. Beta dapat dikatakan sebuah versi software yang telah lulus test/pengujian oleh tim tester/penguji internal.
Pada versi Beta software ditujukan kepada pengguna atau calon pengguna untuk mencoba software tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan feedback yang dialamin penggunan saat menggunakan software tersebut (seperti apakah terjadi bug, error, ribet dsb nya).

Jadi pada tahap ini proses perbaikan bug dan error masih terus dilakukan oleh pihak pembuat software dan masih dapat terjadi penambahan, penggantian, penyesuaian feature dalam skala kecil.

Tahap Beta dapat berkembang dari beta1, beta2 dan seterusnya tergantung dari hasil feedback pengguna yang berperan sebagai penguji dan Software Versi Beta tidak direkomendasikan untuk digunakan keperlukan production. Sebagai contoh Software versi beta dapat berupa Download Gratis Software Beta.

Pada umumnya Versi Beta terbagi menjadi Open Beta yang berarti secara umum siapa saja dapat mencoba versi software tersebut dan Close Beta yang artinya adalah sofware tersebut hanya dirilis untuk sekolompok individu saja yang bertujuan untuk mencoba software tersebut.

3.RC (Release Candidate)
Pada tahap ini software sudah dinyatakan stabil dan kualitasnya sudah mendekati versi final yang siap untuk di-rilis dan jual secara massal (apabila prodak massal) jadi RC semacam preview dari final release.
RC (Release Candidate) biasanya`dikeluarkan untuk untuk pengujian tambahan untuk memastikan bahwa prodak telah siap. Biasanya software pada tahapan ini sudah bisa dipakai, karena relatif lebih stabil daripada versi beta dan pada tahap RC hanya dilakukan stabilisasi saja.

Pada tahap ini dapat berfungsi sebagai persiapan sebuah software untuk menyambut versi final atau versi stabil software, Tahapan RC biasanya jarang dilakukan oleh pembuat software melainkan langsung merilis versi final setelah tahap Beta.

4. Final / Gold / Stable Release

Ini adalah tahap terakhir dari Life Cycle Software Di tahap ini software sudah dinyatakan stabil dan layak untuk digunakan secara luas. Apabila software ini adalah prodak masal maka pihak pembuat software akan mempromosikan software.

Versi final atau stable ditandai dengan penulisan versi dengan nomor tanpa ada tambahan kata Alpha, Beta maupun RC, Sebagai Contoh adalah Browser Firefox yang stable ditulis.
  • Version 3.0.13
  • Version 3.6.16
Apabila Software Release Life Cycle digambarkan dalam bentuk diagram maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.

Software Release Life Cycle


Semantic Versioning

Pada umumnya sebuah software yang rilis memiliki versi. Versi Software adalah sebuah pemberian nomor atau angka yang bersifat unik kepada sebuah software untuk menerangkan status software tersebut. 
Nomor versi software diberikan secara berurut dan meningkat mengikuti Rilis (melepaskan/mengeluarkan) software tersebut.
Dengan memberikan versi pada sebuah software akan memudahkan dalam meng-organisir source code sebuah software yang bermanfaat bagi developer maupun pengguna sofware. Dan dapat berfungsi sebagai history perkembangan sebuah software.
Misalkan sebuah sofware akutansi bernama AKSES memiliki beberapa versi 1 hingga 4 yang setiap versinya memilki kelengkapan fitur berbeda, performance berbeda, keperluan spesifik dan tentunya harga yang berbeda, dengan pemberian versi sofware tersebut akan menjadi lebih mudah di-kelolah oleh developer dan di inggat oleh pengguna software tersebut.
Versi pada sebuah Software diwakili dengan sederetan angka yang pada umum-nya terkelompokan menjadi tiga bagian, setiap bagian kelompok memiliki pengertian yang berbeda dan dipisahkan dengan simbol titik (.)

Semantic Versioning

Berikut ini adalah aturan dalam membuat versi software berdasarkan Semantik versioning (SemVer)

1. Aturan Pertama 
Sebuah nomor versi software berpola X.Y.Z di mana X, Y, dan Z adalah bilangan bulat.
  • X adalah versi mayor
  • Y adalah versi minor
  • Z versi patch
Setiap rilis maka elemen versi sofware HARUS meningkat, Sebagai contoh seperti dibawah ini
  • Rilis ke 1 >> 1.0.0
  • Rilis ke 2 >> 1.0.1
  • Rilis ke 3 >> 1.1.1
  • Rilis ke 4 >> 2.0.0
2. Aturan ke-dua
Untuk versi software dalam fase Release Life Cycle Software dapat ditambahkan dengan AlphaNumerics [0-9A-Za-z] & simbol strip dan serta diawali karakter alpha [A-Za-z], Sebagai contoh adalah sebagai berikut.
  • Versi 1.0.0 Alpha ke 1 >> 1.0.0alpha1
  • Versi 1.0.0 Alpha ke 2 >> 1.0.0alpha2
  • Versi 1.0.0 Beta ke 1 >> 1.0.0beta1
  • Versi 1.0.0 Beta ke 2 >> 1.0.0beta2
3. Aturan ke-tiga
Setelah sebuah versi software rilis maka setiap ada modifikasi dari source code software tersebut akan melahirkan rilis versi yang baru.

4. Aturan ke-empat
Angka pada versi patch harus bertambah apabila terjadi perbaikan bug/error dari sebuah versi software, sebagai contoh.
  • Perbaikan bug/error di Versi 1.0 ke 1 >> 1.0.1
  • Perbaikan bug/error di Versi 1.0 ke 2 >> 1.0.2
  • Perbaikan bug/error di Versi 1.0 ke 3 >> 1.0.3
  • Perbaikan bug/error di Versi 1.0 ke 4 >> 1.0.4
5. Aturan ke-lima
Versi minor pada versi software harus bertambah jika terdapat modul/fungsional baru yang kompatibel dengan versi mayor atau terjadi perbaikan yang besar pada versi software tersebut.
  • Penambahan fungsional di Versi 1 ke 1 >> 1.1.0
  • Penambahan fungsional di Versi 1 ke 2 >> 1.2.0
  • Penambahan fungsional di Versi 1 ke 3 >> 1.3.0
  • Penambahan fungsional di Versi 1 ke 4 >> 1.4.0
6. Aturan ke-enam
Versi mayor pada versi software harus bertambah apabila terjadi perubahan yang menyebabkan modul/fungsional yang telah ada sebelumnya menjadi tidak kompatibel, hal ini biasa terjadi apabila ada  perubahan pada kode program yang bersifat core/inti atau fundamental dari sofware tersebut.
  • Perubahan core software ke 1 >> 2.0.0
  • Perubahan core software ke 2 >> 3.0.0
  • Perubahan core software ke 3 >> 4.0.0
source:dendieisme.blogspot.com
[Read More...]


Pengujian Perangkat Lunak



Software Testing (Pengujian Perangkat Lunak)
Adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.
Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.

Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:
Pengujian adalah
proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan
Test case yang baik
adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
Pengujian yang sukses
adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang yang menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang tidak ada kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu
pengujian tidak dapat memperlihatkan tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan perangkat lunak.
Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak, yaitu:

-->semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.
-->Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai,
maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan
-->Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak,
maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
-->Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”,
Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
-->Pengujian yang mendalam tidak mungkin
karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.

-->Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent

Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4 kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box, pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.

Pengujian white-box

Berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan.

Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

Tehnik pengujian black-box
Berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

Integrasi Top-Down
Adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-down memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.

Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.


Pengujian Integrasi Bottom-up
Memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:

Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan subfungsi perangkat lunak spesifik.
Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test case
Cluster diuji 
Driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas di dalam struktur program.

Baca juga tentang
Tahapan-tahapan dalam developmen software  


    [Read More...]


    Akses Komputer Jarak Jauh



    Anda pernah punya keinginan untuk mengakses komputer dari jarak jauh? Anda ingin bisa me-remote komputer yang ada di rumah atau di kantor dari jarak jauh dengan cara yang mudah? Jika itu yang anda inginkan, aplikasi Team Viewer adalah pilihan terbaik untuk melakukan semuanya dengan mudah.
    TeamViwer merupakan software pengendali jarak jauh yang menurut saya sangat handal. Selain free (gratis) ada beberapa keunggulan yang dimiliki TeamViewer dibandingkan dengan software remote kebanyakan, seperti :
    • Akses ke komputer lain tanpa pengawasan dimana komputer yang diakses telah diinstal TeamViewer dan terkoneksi ke Internet.
    • System keamanan yang dimiliki seluruhnya dilengkapi dengan mode enkripsi AES (Advanced Encryption Standart) 256 bit.
    • Berbeda dengan software remote yang lain yang terkendala pemblokiran oleh firewall, TeamViewer justru bekerja secara efisien di balik Firewall.
    • Transfer file yang lebih mudah dan cepat.
    • TeamViewer mampu menyesuaikan dengan kecepatan koneksi anda sehingga mampu bekerja secara penuh walaupun dengan koneksi yang lambat.
    Dari beberapa keunggulan di atas dapat anda simpulkan sendiri bagaimana cara kerja dari TeamViewer itu sendiri demi kepuasan anda. Kebetulan saya juga memanfaatkan TeamViewer versi 6 yang dapat anda download langsung di www.teamviewer.com. Melalui artikel ini saya juga akan menuntun anda cara mudah untuk instalasi dan setting TeamViewer versi 6.
    Setelah anda mendownload, double klik pada teamviewersetup.exe dan selanjutnya akan tampil layar seperti
    dibawah ini:
    Centang pada opsi personal/non-commercial use karena untuk kali ini hanya digunakan secara sederhana menggunakan 2 komputer yang berbeda.

    Pada opsi ini ada dua pilihan yaitu:
    Normal installation yaitu instalasi dilakukan sebagaimana pada umumnya.
    Start automatically with windows, pada opsi ini anda akan memilih TeamViewer bisa startup bersama windows namun anda diharuskan mengisi password tetap untuk koneksi anda sehingga anda cukup menggunakan 1 password untuk melakukan koneksi. Pilih opsi yang pertama.
    Tunggu sebentar hingga proses instalasi selesai dijalankan dan lanjutkan dengan klik tombol Finish.
     
    Lakukan instalasi kembali ke computer yang ingin anda hubungkan dengan komputer sebelumnya. Untuk kali ini, install aplikasi pada komputer yang akan digunakan sebagai remote.
    Saat jendela TeamViewer muncul seperti di atas akan terlihat kolom ID dan Password. Untuk diperhatikan bahwa ID dan Password digunakan untuk melakukan koneksi dengan komputer yang akan terhubung dengan komputer anda. Dan password ini akan berubah-berubah setiap kali TeamViewer Launch. Tentunya akan sangat merepotkan bila setiap anda mau terhubung harus terus mengganti password bukan? Untuk itu kita perlu melakukan pengaturan di Teamviewer dengan cara sebagai berikut:

    Pada pojok kanan atas pilih Ekstra. Lanjutkan dengan memilih Opsi dan setelah itu akan muncul jendela seperti di bawah ini.
    Pada gambar di atas adalah konfigurasi yang bisa digunakan untuk aplikasi Team Viewer. Detailnya bisa dibaca di bawah ini:

    Nama tampilan : berfungsi sebagai identifikasi komputer ketika anda sudah terhubung dengan komputer lain
    Mulai tampilan TeamViewer bersama Windows : agar teamviewer dapat startup bersama Windows tanpa perlu relaunch dan otomatis opsi tutup ke menu tray akan tercentang
    Pengaturan proxy : apabila koneksi anda menggunakan proxy
    Koneksi LAN masuk : apabila anda terkoneksi melalui kabel jaringan (LAN) anda dapat memilih apakah koneksi dapat masuk ke anda atau tidak. Ada tiga pilihan disini yaitu dinonaktifkan, diterima dan diterima secara ekslusif. Pilih diterima

    Lalu untuk pengaturan master password klik opsi keamanan pada sebelah kiri:

    Isi password yang akan dijadikan master password apabila melakukan koneksi dengan komputer lain melalui
    TeamViewer. Selanjutnya pilih opsi control jarak jauh.

    Pada opsi ini anda dihadapkan bagaimana TeamViewer melayani anda ketika sedang terhubung dengan komputer lain. Dalam opsi ini ada beberapa pilihan :

    Kualitas : menampilkan kualitas gambar komputer lain yang telah terhubung dengan anda. Pilihannya antara lain : pilihan otomatis, optimalkan kecepatan, optimalkan kualitas dan pengaturan kesukaan.
    Hapus wallpaper jarak jauh berfungsi untuk tidak menampilkan wallpaper dikomputer lain yang terhubung dengan anda

    Tampilkan kursor berfungsi untuk menampilkan kursor komputer lain pada saat terhubung
    Perekaman sesi berfungsi untuk apabila anda ingin merekam segala aktivitas anda ketika anda terhubung di opsi ini anda harus menentukan letak hasi rekaman anda disimpan
    Control akses, bagaimana anda mengontrol komputer lain apakah dengan akses penuh atau terbatas
    sumber: blog.fastncheap.com
    [Read More...]


    Webcam Sebagai Security System



    Bagi anda yang memiliki laptop atau komputer dengan fasilitas webcam yang terpasang, dapat memanfaatkan kamera sebagai proteksi komputer anda.
    Setelah anda install software BananaScreen Face Recognition v1.2.1 maka saat anda tidak menggunakan komputer selama waktu yang ditentukan, maka komputer akan menguci system anda, dan anda dapat membuka komputer anda dengan menghadapkan wajah anda ke hadapan kamera, dan kamera webcam anda akan mendeteksi wajah anda, dan bila cocok dengan model yang telah ditetapkan, maka system komputer akan terbuka dengan sendirinya.
    Cara menggunakan
    1. Download dan Install programnya
    2. Buka program dengan mengklik kanan icon tray yang ada di sebelah kanan bawah, lalu klik Setting.
    3. Pada jendela baru yang tampil anda akan melihat tampilan wajah anda di deteksi oleh webcam, pilih atur model yang anda inginkan (lihat gambar Panah 1).
    4. Kemudian masukkan pasword login ke komputer anda pada kotak teks Your Windows Login (Lihat Gambar Panah 2)
    5. Kemudian klik tombol Enrol Mode (Lihat Gambar Panah 3)
    6. Untuk Mengatur Waktu yang diinginkan klik Menu Setting (lihat Gambar Obeng diatas)
    7. Pada jendela baru Masukkan nilai waktu (dalam detik) yang anda inginkan pada kotak teks “Delay of inactivity before locking the session”
    8. Lalu klik Tombol Save.
    9. Misalkan anda mengatur waktu 5 ata 10 detik, maka dalam waktu tersebut komputer tidak digunakan maka komputer anda akan terkunci, untuk membuka system anda hadapkan wajah anda kehadapan kamera, kamera akan mendeteksi wajah anda, dan bila tepat dengan model yang anda simpan tadi maka system akan terbuka dengan sendirinya.
    10. Bila kamera tidak dapat mendeteksi wajah anda dengan tepat, jangan khawatir, anda dapat membuka system dengan memasukkan pasword login komputer anda.
    Download Program di sini
    [Read More...]


    Pdf To Word Converter



    Wondershare PDF to Word Converter Free merupakan sebuah aplikasi yang berguna untuk melakukan konversi file dari format PDF ke format Word sebelum kita melakukan pengeditan terhadap file PDF tersebut. Aplikasi ini bersifat freeware dan dapat didownload dan digunakan secara gratis.
    Wondershare PDF to Word Converter mempertahankan semua isi serta layout dan format, sehingga Anda dengan mudah dapat mengedit atau menggunakan kembali isi PDF di Word bahkan tanpa pemformatan ulang atau mengetik ulang, tentunya ini benar-benar dapat menghemat waktu berharga Anda.
    Beberapa fitur dari Wondershare PDF to Word Converter Free adalah :
    • Konversi PDF menjadi Word yang cukup akurat, dengan mempertahankan layout, gambar, grafik, hyperlink (link) dan format yang ada.
    • Hasil keluaran (output) bukan Text Box, sehingga mempermudah jika kita ingin mengeditnya.
    • Mendukung Microsoft Office Word 2003/2007/2010.
    • Konversi PDF yang di enkripsi asal passwordnya diketahui.
    • Konversi banyak dokumen PDF sekaligus, sampai 200 dokumen.
    • Konversi halaman tertentu PDF ke word.
    • Menyediakan menu konversi dengan klik kanan dokumen PDF.
    • Konversi dokumen PDf yang relatif cepat.
    Jika Anda tertarik dan ingin coba menggunakan Wondershare PDF to Word Converter Free, Anda dapat mendownloadnya secara langsung disitus resminya disini.
    [Read More...]